Guru ngaji adalah lulusan dari pondok-pondok pesantren yang menyebar di seluruh penjuru Tanah Air, merekalah (para guru ngaji) yang menjadi ujung Tombak dan berhadapan langsung dengan masyarakat (rakyat) dalam urusan apapun baik persoalan sosial ataupun keagamaan. selain itu santri bisa bertemu dengan guru ngaji secara langsung sehingga perhatian dapat diberikan secara langsung
Di sinilah peran guru ngaji menjadi sangat penting untuk menjadi mitra pemerintah dalam melakukan dan mensosialisasikan program-program pemerintah yang berhubungan secara langsung dengan masyarakat termasuk revolusi mental yang bertujuan membenahi problem dan persoalan kebangsaan di masyarakat.
“Guru ngajilah yang terus dan hampir setiap hari memahami dan dan menghadapi masyarakat, di sisi lain guru ngaji selama ini belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah baik pusat ataupun daerah,” ujar Sekretaris Forum Silaturahmi Guru Ngaji (FSGN) Nusantara Kabupaten Garut Atep Taofiq Mukhtar. Rabu (9/5) kemarin. Ke depan Ia berharap dengan FSGN Nusantara Kab. Garut, pada tinggal 3 Mei 2018 di Ponpes Kifayatul Akhyar sukasari Cisurupan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong kerjasama dan perhatian yang lebih baik dari Pemerintah terhadap para guru ngaji yang selama ini terkesan di Anak tirikan oleh Pemerintah. Komitmen keindonesiaan guru ngaji lulusan pesantren yang tersebar baik di pesantren, majelis, mushalla, langgar, dan madrasah-madrasah, tidak perlu diragukan lagi karena bagi guru ngaji punya prinsip dan keyakinan bahwa mencintai Tanah Air adalah sebagian dari Iman (Hubbul wathan minal Iman).
(Red: Muiz)
